Dua Jalan Cinta Dominiq
Judul buku : Perawan Surga
Pengarang : Laura Khalida
Penerbit : Hikmah (PT. Mizan Publika)
Tahun terbit : 2008
Tebal buku : 302 halaman
RESENSI :
Seorang
gadis metropolitan yang memiliki keingin
untuk masuk Islam. Namun, ia belum sanggup mengutarakan keinginannya pada
keluarganya. Ia menyadari bahwa mereka akan kecewa pada dirinya. Terlebih lagi
pada Riyo, kekasihnya. Dominiq pun memutuskan pergi ke Batam secara diam-diam
menemui om dan tantenya. Di Batam, Tante Mary membimbing Dominiq hingga
mengucapkan dua kalimat syahadat di sebuah Masjid di Batam. Sebuah kelegaan yang
luar biasa dialami Dominiq setelah dirinya masuk Islam.
Tetapi, Dominiq
masih harus menyelesaikan urusannya dengan keluarganya dan dengan Riyo mengenai
dirinya yang kini seroang muslim. Awal tiba di Jakarta, Tristan sang adik dan
Mamanya menanggapi keislamannya secara biasa. Tanpa menyudutkannya ataupun
menyalahkannya. Namun, papa Dominiq serasa malah menjauhinya.
Di suatu malam,
Dominiq dapat menyampaikan keislamannya pada Riyo. Riyo yang merasa sangat
kecewa dan patah hati berupaya menawarkan pernikahan campur. Sebuah keputusan
yang mempertaruhkan cinta dan keimannya harus diambil Dominiq. Namun, Dominiq
menolak tawaran itu. Meskipun sebenarnya ia masih mencintai Riyo.
Ia pun akhirnya
melakukan pelarian dengan cara menenggelamkan dirinya ke dalam kesibukan
pekerjaannya. Tiba-tiba ia mendapat tawaran umroh dari Tante Mary. Tentu saja
ia langsung menerima tawaran tersebut.
Beberapa bulan
setelah menjalankan umroh, iman Dominiq mulai diuji kembali. Papanya ditahan
karena terbukti melakukan penggelapan uang perusahaan. Semua barang berharga
milik keluarga Dominiq disita, kecuali dua rumah kecil di sebuah kota di Jawa
Barat. Ibunya Dominiq sangat tak kuat untuk menahan semua beban yang
dideritanya karena harus melunasi semua utang suaminya selagi ditambah dengan
anaknya Tristan yang mengalami penyakit sangat parah yang harus segera di
operasi. Dan jalan keluarnya untuk menambah uang tabungan Dominiq, ibu dan
biaya tambahan dari sahabatnya Irvan yaitu dengan menjual motor kesayangan
Tristan agar bisa melunasi biaya operasi di rumah sakit yang harganya berkisar
sembilan belas juta rupiah.
Tanpa diduga,
Riyo ternyata masih peduli dengan keadaan Dominiq. Di saat Riyo mengajak
Dominiq berbicara, Riyo mengungkapkan kekecewaannya pada Dominiq. Ia kagum
dengan ketegaran Dominiq atas keputusan yang diambilnya. Namun, ternyata dalam
hati Dominiq menangis. Ingin sekali ia mengatakan pada Riyo bahwa Dominiq masih
mencintainya seperti dulu. Dengan segala kekuatan yang masih ada, Dominiq
bangkit dari semua keterpurukan yang menimpanya. Setelah dominiq dan Riyo
berpisah setelah satu tahun lamanya Riyo telah mendapatkan pengganti Domini
bernama Inge dan akan segera menikah. Dan Riyo tak lupa memberikan undangan
kepada Dominiq. Dominiq sempat marah dan kecewa ketika ia di undang lansung
dengan riyo, karena hatinya tak bisa di pungkiri jika ia masih sangat menayangi
Riyo dan menggerutu dalam hatinya karena riyo sangat cepat mendapatkan
penggantinya.
Setelah papanya
keluar dari penjara, papanya sangat membutuhkan suatu pekerjaan karena ia tidak
ingin merepotkan kembali adik iparnya jadi dia tidak meminta suatu pekerjaan
dari adiknya itu. Namun nasib baik di tangannya, teman baikknya membutuhkan
seorang pekerja yang dapat membantunya di lahan sayur dan buah-buahan karena
temannya memiliki lahan yang luas. Dan hasil dari lahan tersebut dipasarkan di
supermarket. Papanya sangat bahagia saat itu, disaat itulah mamanya Dominiq
memberi tau bahwa mamanya telah kembali pada pendirian awalnya kembali ke agama
islam. Papanya sangat marah dan kecewa dengan istrinya karena tidak berdiskusi
dan bicara terlebih dahalu, akhirnya ayah dan ibunya Dominiq dan Tristan pisah
ranjang.
Tak disangka
akhirnya, Dominiq dan irvan menikah dengan umur yang berbeda tujuh tahun,
dimana umur dominiq lebih muda di banding dengan Irvan salah satu sahabat
adiknya. Suasa sangat bahagia dimana ibunya Dominiq terlihat senang walaupun
ibunya masih mengalami persoalaan dalam rumah tangga.
Amanat yang
terdapat di dalam novel ini sangat bagus karena mengandung sifat rohani. Pantas
dibaca oleh orang-orang yang sedang mengalami kebimbangan dalam permasalahan
yang sama dan novel ini banyaknya mengandung unsur agama yang baik untuk dibaca
para remaja dan orangtuapun bisa mempelajarinya bahwa anak itu sebaiknya tidak terlalu
dimanja karena akan susah nantinya.
Namun,
penggambaran latar di dalam novel ini kurang kuat. Pembaca menjadi kurang
menghayati suasana yang sebenarnya ingin diciptakan oleh sang penulis dan judul
tidak nyambung dengan isi walaupun sebenarnya bisa membuat para pembaca jadi
penasaran. Menggunakan bahasa daerah dan bahasa asing yang tidak ada terjemahan
artinya.
*Penulis
Resensi : Abi Muji Prawidiyanti