Jumat, 11 Mei 2012

karya ilmiah

Judul                          : POTENSI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) LIHAB SEBAGAI BENTUK PELESTARIAN BUDAYA DAN PENINGKATAN PEREKONOMIAN RAKYAT DI WILAYAH KOTA PALEMBANG
Bidang                        : Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK)
Nama                          : Abi Muji Prawidiyanti, Bella Septiani, Jeni Fidi Astuti
Sekolah                      : SMA Plus Negeri 2 Banyuasin III

ABSTRAK
Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki banyak kekayaan alam. Kekayaan alam inilah yang menjadi sumber ekonomi bagi masyarakat Indonesia dari hal yang bersifat manfaat sampai hal yang bersifat sampah (tidak digunakan). Namun, sebagian masyarakat yang kreatif dalam mengelolah sumber daya alam, menjadikan hal yang bersifat tidak dapat digunakan lagi menjadi hal yang lebih berguna bahkan bernilai ekonomis tinggi. Pengelolaan sumber daya alam yang semacam ini biasanya dikembangkan oleh industri kecil rumahan (UKM) yang digeluti oleh para ibu-ibu rumah tangga. UKM merupakan kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat. UKM ini merupakan alat penyejahtera bagi masyarakat kalangan menengah, sehingga UKM banyak dikembangkan oleh masyarakat kalangan menengah. Di Palembang, sebagian dari ibu-ibu rumah tangga dan pengrajin memilih mengembangkan UKM sebagai penghasilan mereka. Beberapa jenis UKM yang dikembangkan oleh masyarakat Palembang adalah kain songket, lemari ukir, seni ukir khas Palembang, dan lain-lain. Salah satu industri kecil rumahan yang banyak digeluti di Palembang adalah kerajinan lihab. Lihab adalah kasur yang terbuat dari bahan kain satin dengan isi kapuk Randu atau sejenisnya. Lihab memiliki warna yang menarik dan tekstur kotak-kotak kecil yang menjadi salah satu ciri khas dari lihab. Lihab pertama kali diperkenalkan dan diproduksi oleh pengrajin dari kota Palembang - Sumatera Selatan sejak Tahun 1999, bermula dari produksi home industri (UKM). Lihab awalnya hanya diperdagangkan oleh para pengrajin di wilayah Palembang dan sekitarnya, namun karena memiliki banyak peminat, lihab berkembang sangat pesat. Hal ini, menyebabkan beberapa pengrajin mulai tertarik untuk mengembangkan lihab. Pada saat ini lihab telah di ekspor ke beberapa negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura.
Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut; 1. Untuk mengetahui seni dan ciri khas lihab sehingga dapat diterima masyarakat, 2. Untuk mengetahui presepsi masyarakat mengenai keberadaan lihab sebagai salah satu pemuas kebutuhan masyarakat, 3. Untuk mengetahui peran lihab terhadap pertumbuhan ekonomi di Palembang, 4. Untuk mengetahui peran pemerintah terhadap perkembangan lihab sebagai salah satu seni khas Palembang yang bernilai ekonomis tinggi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode deskriptif analisis, yaitu mendeskripsikan tentang dampak-dampak yang ditimbulkan dari terhadap pertumbuhan ekonomi di Palembang. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Palembang,  Propinsi Sumatera Selatan dan akan dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Agustus  2012.

Kata Kunci: UKM, Lihab, Ciri Khas, Seni, Ekonomi

Rabu, 21 Maret 2012


KATA-KATA BIJAK KEHIDUPAN | KATA BIJAK PARA TOKOH
 
Contoh yang baik adalah nasehat terbaik. ~ Fuller
Jika kita melayani, maka hidup akan lebih berarti. ~ John Gardne
Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun. ~ Bung Karno
Kita semua hidup dalam ketegangan, dari waktu ke waktu, serta dari hari ke hari; dengan kata lain, kita adalah pahlawan dari cerita kita sendiri. ~ Mary McCarthy
Apa yang nampak sebagai suatu kemurahan hati, sering sebenarnya tiada lain daripada ambisi yang terselubung, yang mengabaikan kepentingan-kepentingan kecil untuk mengejar kepentingan- kepentingan yang lebih besar. ~ La Roucefoucauld
Semua yang dimulai dengan rasa marah, akan berakhir dengan rasa malu. ~ Benjamin Franklin
Hati yang penuh syukur, bukan saja merupakan kebajikan yang terbesar, melainkan merupakan pula induk segala kebajikan yang lain. ~ Cicero
Orang yang berhasil akan mengambil manfaat dari kesalahan-kesalahan yang ia lakukan, dan akan mencoba kembali untuk melakukan dalam suatu cara yang berbeda. ~ Dale Carnegie
Istilah tidak ada waktu, jarang sekali merupakan alasan yang jujur, karena pada dasarnya kita semuanya memiliki waktu 24 jam yang sama setiap harinya. Yang perlu ditingkatkan ialah membagi waktu dengan lebih cermat. ~ George Downing
Ancaman nyata sebenarnya bukan pada saat komputer mulai bisa berpikir seperti manusia, tetapi ketika manusia mulai berpikir seperti komputer. ~ Sydney Harris
Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang. Jika memulai sekarang, tahun depan Anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak diketahui, dan Anda tak akan mengetahui masa depan jika Anda menunggu-nunggu. ~ William Feather
Dalam masalah hati nurani, pikiran pertamalah yang terbaik. Dalam masalah kebijaksanaan, pemikiran terakhirlah yang paling baik. ~ Robert Hall
Belajarlah dari kesalahan orang lain. Anda tak dapat hidup cukup lama untuk melakukan semua kesalahan itu sendiri. ~ Martin Vanbee
Orang-orang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena mereka terinspirasi, namun mereka menjadi terinspirasi karena mereka lebih suka bekerja. Mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk menunggu inspirasi. ~ Ernest Newman
Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal yang harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah mereka menyukainya atau tidak. ~ Aldus Huxley
Kebanyakan dari kita tidak mensyukuri apa yang sudah kita miliki, tetapi kita selalu menyesali apa yang belum kita capai. ~ Schopenhauer
Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang. Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh. ~ Andrew Jackson
Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil; kita baru yakin kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik. ~ Evelyn Underhill
Perbuatan-perbuatan salah adalah biasa bagi manusia, tetapi perbuatan pura-pura itulah sebenarnya yang menimbulkan permusuhan dan pengkhianatan. ~ Johan Wolfgang Goethe
Jika orang berpegang pada keyakinan, maka hilanglah kesangsian. Tetapi, jika orang sudah mulai berpegang pada kesangsian, maka hilanglah keyakinan. ~ Sir Francis Bacon
Karena manusia cinta akan dirinya, tersembunyilah baginya aib dirinya; tidak kelihatan olehnya walaupun nyata. Kecil di pandangnya walaupun bagaimana besarnya. ~ Jalinus At Thabib
Bersikaplah kukuh seperti batu karang yang tidak putus-putus-nya dipukul ombak. Ia tidak saja tetap berdiri kukuh, bahkan ia menenteramkan amarah ombak dan gelombang itu. ~ Marcus Aurelius
Kita melihat kebahagiaan itu seperti pelangi, tidak pernah berada di atas kepala kita sendiri, tetapi selalu berada di atas kepala orang lain. ~ Thomas Hardy

 katabijakabimuji.google.com

Jumat, 16 Maret 2012

Ended abstrak karya tulis


EKSISTENSIS “BALONG” SEBAGAI SALAH SATU SUMBER KETERSEDIAN AIR DI KECAMATAN SEMBAWA
Abi Muji Prawidiyanti, Fitriya Pratiwi dan Rini Acebeli
SMA Plus Negeri 2 Banyuasin III
Extended Abstract

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pengelolaan sumber daya air semakin hari semakin dihadapkan ke berbagai permasalahan. Permasalahan umum dalam pengelolaan sumber daya air pada dasarnya terdiri atas 3 aspek yaitu terlalu banyak air, kekurangan air dan pencemaran air. Peningkatan kebutuhan akan air telah menimbulkan eks-ploitasi sumber daya air secara berlebihan sehingga mengakibatkan penurunan daya dukung lingkungan sumber daya air yang pada gilirannya menurunkan kemampuan pasokan air. Gejala degradasi fungsi lingkungan sumber daya air ditandai dengan fluktuasi debit air di musim hujan dan kemarau yang semakin tajam, pencemaran air, berkurangnya kapasitas waduk dan lainnya. Pengelolaan sumber daya air perlu diarahkan secara holistik, untuk mewujudkan sinergi dan keterpaduan yang harmonis antar wilayah, antar sektor, dan antar generasi. Semua pihak terkait perlu dilibatkan dalam setiap tahap pengambilan keputusan dalam pengelolaan sumber daya air dari tahap perencanaan sampai dengan operasi dan pemeliharaan. Dalam pengelolaan sumber daya air, pemerintah daerah tidak boleh memandang air hanya sebagai komoditas ekonomi tetapi perlu mempertimbangkan fungsi sosialnya. Pemakai air perlu memberikan kontribusi biaya pengelolaan air, dengan prinsip pembayaran pengguna dan pembayaran polusi serta adanya subsidi silang.

RUMUSAN MASALAH
1.     Bagaimana kondisi sumber daya air di Balong di Kecamatan Sembawa ditinjau dari aspek lingkungan  dan kesehatan?
2.     Bagaimana pemanfaatan sumber daya air Balong di Kecamatan Sembawa?
3.     Bagaimana peran serta Pemerintah dalam pemanfaatan Balong sebagai sumber daya air bersih bagi masyarakat Sembawa ?
4.     Bagaimanakah solusi yang tepat dalam mengatasi permasalahan air di  Balong agar dapat dijadikan sebagai sumber air bersih di Kecamatan Sembawa?

Tujuan Penelitian
Karya tulis ini dibuat dengan tujuan antara lain :

1.     Mengetahui bagaimana kondisi sumber daya air di daerah Sembawa ditinjau dari aspek lingkungan dan kesehatan.
2.     Mengetahui pemanfaatan sumber daya air Balong di Kecamatan Sembawa.
3.     Untuk mengetahui peran serta Pemerintah dalam pemanfaatan Balong sebagai sumber daya air bersih bagi masyarakat Sembawa
4.     Mengetahui solusi yang tepat dalam mengatasi permasalahan air di  Balong agar dapat dijadikan sebagai sumber air bersih di Kecamatan Sembawa.

MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian dalam penelitian kali ini adalah sebagai berikut.
1.      Dapat menambah wawasan dan pengetahuan baik bagi Penulis maupun Pembaca mengenai sumber air di Balong di daerah Sembawa.
2.      Memberikan informasi kepada masyarakat untuk dapat memanfaatkan Balong sebagai sumber air yang baik.
3.      Memberikan informasi terhadap pemerintah agar pemerintah lebih memperhatikan setiap sumber air yang dapat dimanfaatkan dan dikonsumsi oleh masyarakat kabupaten banyuasin ini sendiri.

METODE PENELITIAN
A.    Metode Penelitian
Metode penelitian ini termasuk metode deskriptif yang dilaksanakan dengan tujuan memperoleh gambaran tentang keberadaan Balong  beserta pengaruhnya terhadap kualitas sumber air bersih di daerah Kecamatan Sembawa. Metode deskriptif  adalah proses pemecahan masalah yang diselidiki dengan melukiskan keadaan subjek dan objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau bagaimana adanya.

B.    Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskiptif analisis yang dilaksanakan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran secara nyata terhadap kondisi dan permasalahan sumber daya air di Balong Kecamatan Sembawa.
C.    Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di daerah Kecamatan Sembawa , Sumatera Selatan. Penelitian ini dilakukan pada  Januari 2012 – Februari 2012

D.    Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian kali ini dilakukan dengan menggunakan teknik studi pustaka, Observasi, dan Wawancara.

1.     Studi Pustaka
                   Studi pustaka dilakukan untuk menambah data agar data-data yang diambil lebih lengkap. Data-data diperoleh antara lain melalui media elektronik seperti melalui internet yang berhubungan.
2. Observasi
Observasi dilakukan untuk melihat  kondisi air Balong yang berada di kawasan Kecamatan Sembawa, Sumatera Selatan sebagai salah satu sumber air di kawasan Sembawa.
1.     Wawancara
Wawancara  dilakukan  untuk mendapatkan data lain seperti tanggapan atau respon dari para penduduk yang bertempat tinggal di Kecamatan Sembawa  terhadap dampak yang ditimbulkan dari keberadaan Balong terhadap kualitas sumber air bersih di daerah Kecamatan Sembawa.
E.    Analisis Data
Penganalisisan data dilakukan dengan menggunakan analisis kulitatif dan kuantitatif.
1.     Analisis Kualitatif
Analisis ini meliputi hal-hal mengenai gambaran umum mengenai keadaan Balong dan keberadaan air bersih di daerah Sembawa.

SIMPULAN
1.     Keberadaan Balong sebagai sumber air di Kecamatan Sembawa, ternyata belum dimanfaatkan secara maksimal baik bagi masyarakat di sekitar balong maupun pihak pemerintah Kabupaten Banyuasin
2.    Puluhan tahun yang lalu ternyata air yang berada di Balong dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitarnya sebagai sumber air minum dan pemenuhan kebubutuhan sehari-hari.
3.    Menjelang diadakannya PENAS KTNA 2007 di kawasan kabupaten Banyuasin kecamatan Sembawa, pemerintah kabupaten melakuka perbaikan, renovasi dan perluasan terhadap Balong, sehingga balong menjadi lebih indah dan lebih menhhasilkan nilai ekonomis yang tinggi dari sebelumnya.
4.    Setelah diadakannya PENAS KTNA tahun 2007 di kecamatan Sembawa, masyarakat di sekitar balong hanya memanfaatkan balong untuk mencuci, dan pengairan saja. Tetapi menggunakan air minum, mereka tidak berani untuk menggunakan air minum tersebut karena dianggap air balong tersebut sudah tidak layak konsumsi lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012.Desa Sembawa. dalam http://www.wikipedia.com (diakses pada 7 Januari 2012).
Anonim. 2012.Kabupaten Banyuasin dalam http://www.wikipedia.com (diakses pada 7 Januari 2012) .
Anonim. 2012. Air Bersih dalam http://www.wikipedia.com (diakses pada 10 Januari)
Anonim. 2012. Buku Air Minum dalam http://www.kelair.bppt.com (diakses pada 15 Februari 2012).
Anonim. 2012. Sumber Daya Air dalam http://www.bappenas.go.id (diakses pada 19 Januari 2012).
Anonim. 2012. PENAS KTNA dalam http://www.palembang.tribunews.com (diakses pada 23 Februari 2012).
Anonim. 2012.Permasalahan Sumber Daya Air dalam http://www.wikipedia.com (diakses pada 9 Januari 2012) .

















abstrak karya tulis kami. googgle.com

Karya Tulis Ilmiah Remaja


EKSITENSI “BALONG” SEBAGAI SALAH SATU SUMBER KETERSEDIAN AIR DI KECAMATAN SEMBAWA

BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman yang semakin meningkat dan kebutuhan yang kian bertambah mengharuskan setiap makhluk hidup yang mendiami muka bumi untuk mencari sesuatu yang dapat dimanfaatkan sebagai pemenuh kebutuhan untuk kelangsungan hidupnya masing-masing. Semakin tinggi tingkatan jenis makhluk hidup itu sendiri, maka kebutuhan makhluk hidup juga akan semakin beraneka ragam, salah satunya adalah kebutuhan akan ketersediaan air.
Air adalah salah satu unsur abiotik yang sangat dibutuhkan oleh semua organisme yang hidup di bumi ini. Menurut kegunaannya, air dibedakan menjadi empat golongan, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung (tanpa harus diolah terlebih dahulu), air baku untuk diolah sebagai air minum dan rumah tangga, air untuk keperluan pertanian sekaligus usaha perkotaan, industri, dan pembangkit listrik.
Semua makhluk hidup di muka bumi sangat membutuhkan air, baik untuk minum maupun untuk membantu dalam menjaga kelangsungan hidupnya. Semakin baik kondisi air, maka akan semakin banyak manfaat yang dapat diperoleh dari air tersebut. Tak dapat dipungkiri manusialah yang paling sering merasakan manfaat air yang ada. Disaat perkembangan manusia yang semakin pesat dan kebutuhan akan air bersih juga kian meningkat, disamping itu kemampuan untuk memperoleh sumber daya hayati tersebut semakin sulit. Manusia dihadapkan dengan keterbatasan dalam penggunaan air bersih yang notabene merupakan hajat hidup orang banyak.
Ironisnya, semakin sulitnya air bersih untuk didapatkan oleh makhluk hidup dengan diperparah dengan adanya suatu kerusakan, yang salah satunya yaitu kurangnya perawatan yang  dilakukan oleh tiap manusia. Hal ini kerap kita temui hampir di seluruh belahan bumi Indonesia, salah satunya di daerah Kecamatan Sembawa tepatnya di Kabupaten Banyuasin III. Masyarakat di daerah Sembawa sebagian besar adalah transmigran yang telah berpuluh tahun mendiami daerah ini, tetapi sangat disayangkan mereka kurang memperhatikan lingkungan sekitarnya.
Ketersediaan sumber daya air di kabupaten Banyuasin tepatnya di daerah Kecamatan Sembawa cukup memenuhi kebutuhan masyarakat sekitarnya, namun ketika musim kemarau melanda Kecamatan Sembawa, masyarakatnya pun sulit untuk memperoleh air bersih guna memenuhi kebutuhannya, seperti pada tahun 2005 daerah kabupaten banyuasin Kecamatan Sembawa yang mengalami musim kemarau panjang selama sembilan bulan dan masyarakat sekitar hanya mengandalkan Balong sebagai salah satu sumber air dalam pemenuhan kebutuhan mereka. Tetapi ketika PENAS KTNA diadakan di Kecamatan Sembawa yang dihadiri oleh Kepala Negara Indonesia  dan setelah event Kondisi lokasi Balong tersebut  yang menghabiskan anggaran mencapai Rp 3 miliar sudah menjadi semak belukar dan sebagian bangunan sudah banyak yang ambruk .Fenoma ini pun diperparah dengan kurangnya kesadaran masyarakat akan pemanfaatan Balong sebagai salah satu sumber air di kawasan Kecamatan Sembawa. Masyarakat Sembawa kerap tidak peduli dengan keadaan Balong yang ada di Kecamatan Sembawa tersebut dengan kurangnya perhatian terhadap sumber air di daerah Sembawa maka, Balong tersebut tidak dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar maupun masyarakat kabupaten banyuasin dibuktikan dengan dijadikan arena balapan liar.
Balong sendiri merupakan salah satu aset berharga sebagai sumber air bagi daerah tersebut. Dengan adanya keberadaan Balong di sekitar mereka saat ini menyebabkan pencemaran di daerah tersebut, terutama dalam hal pencemaran air bersih. Hal ini disebabkan oleh tidaknya memperhatikan sumber air yang dapat masyarakat daerah Sembawa tersebut.
   Oleh karena itu, penulis ingin mengkaji lebih dalam mengenai Balong di daerah Sembawa dan tingkat kepedulian masyarakat terhadap keadaan sumber air yang terjadi di daerah Kecamatan Sembawa Kabupaten Banyuasin Provinsi  Sumatra Selatan tersebut.

B.   Rumusan Masalah
          Rumusan masalah dalam penelitian kali ini adalah sebagai berikut.
1.    Bagaimana kondisi sumber daya air di Balong di Kecamatan Sembawa ditinjau dari aspek lingkungan  dan kesehatan?
2.    Bagaimana pemanfaatan sumber daya air Balong di Kecamatan Sembawa?
3.    Bagaimana peran serta Pemerintah dalam pemanfaatan Balong sebagai sumber daya air bersih bagi masyarakat Sembawa ?
4.    Bagaimanakah solusi yang tepat dalam mengatasi permasalahan air di  Balong agar dapat dijadikan sebagai sumber air bersih di Kecamatan Sembawa?

C.   Tujuan Penelitian
     Tujuan penelitian dalam penelitian kali ini dalah sebagai berikut.
1.    Mengetahui bagaimana kondisi sumber daya air di daerah Sembawa ditinjau dari aspek lingkungan dan kesehatan.
2.    Mengetahui pemanfaatan sumber daya air Balong di Kecamatan Sembawa.
3.    Untuk mengetahui peran serta Pemerintah dalam pemanfaatan Balong sebagai sumber daya air bersih bagi masyarakat Sembawa
4.    Mengetahui solusi yang tepat dalam mengatasi permasalahan air di  Balong agar dapat dijadikan sebagai sumber air bersih di Kecamatan Sembawa.

D.       Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dalam penelitian kali ini adalah sebagai berikut.
1.      Dapat menambah wawasan dan pengetahuan baik bagi Penulis maupun Pembaca mengenai sumber air di Balong di daerah Sembawa.
2.      Memberikan informasi kepada masyarakat untuk dapat memanfaatkan Balong sebagai sumber air yang baik.
3.      Memberikan informasi terhadap pemerintah agar pemerintah lebih memperhatikan setiap sumber air yang dapat dimanfaatkan dan dikonsumsi oleh masyarakat kabupaten banyuasin ini sendiri.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.   Gambaran Umum Kehidupan Masyarakat di Wilayah Sembawa
Kabupaten Banyuasin adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan. Kabupaten ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Musi Banyuasin yang terbentuk berdasarkan UU No. 6 Tahun 2002. Kabupaten Banyuasin yang beribukota di Pangkalan Balai  dengan luas  11.822,99 km2 ini terbagi menjadi 17 Kecamatan, yaitu: (1) Air Salek, (2) Banyuasin I, (3) Banyuasin II, (4) Banyuasin III, (5) Betung, (6) Makarti Jaya, (7) Muara Padang, (8) Muara Sugihan, (9)  Muara Telang, (10) Pulau Rimau, (11) Rambutan, (12) Rantau Bayur , (13) Sembawa ,(14) Suak Tapeh, (15)  Talang Kelapa ,(16) Tanjung Lago , (17) Tungkal Ilir

Gambar 1 letak wilayah kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan.
Sembawa merupakan sebuah Kecamatan yang baru terbentuk tepatnya pada tanggal 24 februari 2011 yang merupakan pemekaran dari Kecamatan Banyuasin III kabupaten Banyuasin provinsi Sumatra Selatan. Sembawa terbagi menjadi sebelas Desa yang terletak dalam satu Kecamatan. Sebelas desa tersebut adalah Lalang Sembawa, Limau, Limbang Mulia, Mainan, Muara Damai, Pulau Harapan, Pulau Muning, Purwosari, Rejodadi, Sako Makmur, dan Santan Sari. Penduduk yang menetap di kawasan Kecamatan Sembawa adalah masyarakat yang terdiri dari bebagai macam suku yang mayoritasnya beragama islam. Penduduk yang bertempat tinggal di Kecamatan Sembawa mayoritasnya bekerja sebagai petani dan peternak sebesar 70%. Selain itu ada pula yang bekerja sebagai buruh sebesar 15% begitu juga dengan pegawai negeri dan BUMN yaitu sebesar 15%. Hal ini dikarenakan oleh sebagian besar  daerah di Kecamatan Sembawa merupakan daratan.
B.   Pengertian Sumber Daya Air
Sumber Daya Air adalah sumber daya berupa air yang berguna atau potensial bagi manusia. Kegunaan air meliputi penggunaan di bidang pertanian, industri, rumah tangga, rekreasi, dan aktivitas lingkungan. Air menopang kehidupan manusia, termasuk kehidupan dan kesinambungan rantai pangan mahluk hidup di bumi. Kekurangan air pada suatu kawasan yang akan memicu terjadinya konflik di kawasan baik konflik antarwilayah, antarsektor, maupun konflik antarpetani dan pengguna air lainnya. Namun, inilah yang saat ini menjadi pokok masalah kita, umat manusia. Air secara cepat menjadi sumberdaya yang makin langka dan tidak ada sumber penggantinya. Walaupun sekitar 70 persen permukaan bumi ditempati oleh air, namun 97 persen darinya adalah air asin dan tidak dapat langsung dikonsumsi manusia. Dari jumlah yang sedikit yang mungkin dapat dimanfaatkan tersebut, manusia masih menghadapi permasalahan yang amat mendasar. Pertama, adanya variasi musim dan ketimpangan spasial ketersediaan air. Pada musim hujan, beberapa bagian dunia mengalami kelimpahan air yang luar biasa besar dibandingkan dengan bagian lain sehingga berakibat terjadinya banjir dan kerusakan lain yang ditimbulkannya. Pada musim kering, kekurangan air dan kekeringan menjadi bencana yang mengerikan di beberapa bagian dunia lainnya yang mengakibatkan terjadinya bencana kelaparan dan kematian. Fenomena ini kita kenali juga di tanah air pada beberapa tahun terakhir, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta dan beberapa wilayah di Kota Bandung. Selain ekstraksi air tanah yang besar, pencemaran air permukaan dan air tanah juga terjadi karena penggunaan pupuk dan pestisida yang salah dan berlebihan.
Sumber daya air adalah asal mulanya air yang menjadi pusat air yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat setempat yang layak untuk dikonsumsi. Namun, beberapa masalah pokok yang masih dihadapi dalam penyedian air antara lain: (1) masalah tingkat pelayanan yang rendah, (2) kualitas air baku dan kuantitas yang sangat flukatif pada musim hujan dan musim kemarau, serta masalah teknolongi yang digunakan untuk proses pengolahan.
             
                                 Gambar .3 lapisan air tanah

C.   Pengertian “ Balong “
Menurut bahasa, Balong berarti Danau atau Kolam. Sedangkan menurut istilah Balong merupakan sebuah danau atau bendungan luas yang berisikan air. Air di Balong ini berasal dari mata air asli yang berupa kumpulan air hujan yang mengendap di dalam bendungan. Awalnya Balong ini merupakan sumber mata air yang kecil namun, dengan adanya perkembangan dan dengan adanya suatu event  yang akan dilaksanakan di Kecamatan Sembawa maka, Balong tersebut di perbesar dan di renovasi yang bertujuan untuk memperindah suasana dan menyebarluaskan sumber mata air itu sendiri. Sehingga mata  air tersebut menjadi lebih besar dari asalnya. Apalagi saat diadakan Pekan Nasional Pertemuan Kontak Tani Nelayan Andalan Nasional (PENAS) XII tahun 2007 yang diselenggarakan di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan tepatnya di Kecamatan Sembawa  pada tanggal 7 – 12 Juli 2007 lalu yang dihadiri oleh bapak Susilo Bambang yudoyono.
Balong berasal dari bahasa Sembawa (Kartini) yang memiliki arti danau namun ada juga yang menyatakan bahwa nama Balong tersebut tidak diketahui asal pastinya karena Balong ini merupakan peninggalan penjajahan Belanda yang telah terbentuk dari zaman dahulu sehingga adanya masayarakat sekitar tidak dapat medefinisikan secara lengkap arti kata Balong itu sendiri, yang jelas sebelum PENAS Ke VII diadakan, danau tersebut sudah dinamai Balong dan untuk menyambut momen langka ini, Pemerintah Kabupaten Banyuasin memperluas Balong sehingga menyerupai danau sungguhan. Daerah di kawasan Balong pun dipercantik dengan ditanami buah-buahan, pohon, taman-taman, serta pondok –pondok tradisional yang letaknya berada di sekeliling danau tersebut. Lalu, Balong difasilitasi dengan adanya bangunan rumah adat, dan aula bahkan jalan menuju Balong pun di aspal serta terdapat pula gapura megah sebelum memasuki daerah itu. Akan tetapi,  beberapa tahun setelah PENAS (Pekan Nasional Pertemuan Kontak Tani Nelayan  Andalan Indonesia) tersebut , keberadaan buah-buahan serta tanaman-tanaman yang menjadi penghias di sekitar Balong, menghilang dan tidak terawat lagi akibat kurangnya perhatian pemerintah lagi dengan adanya Balong di Sembawa sehingga sumber airnya tidak dapat di manfaatkan semaksimal mungkin. Sehingga Balong hanya di anggap sebagai danau biasa yang tidak memiliki suatu nilai ekonomis. Padahal Balong memiliki potensi besar jika danau ini dimanfaatkan dan dikembangkan secara maksimal, tentunya dapat membawa hal positif bagi berbagai pihak, baik pemerintah maupun eksistensi daerah tersebut. Danau ini bisa dijadikan tempat wisata atau bendungan yang dapat dimanfaatkan airnya menjadi sumber mata air dan cadangan air pada saat-saat tertentu. Saat ini, masyarakat memang sudah mulai memanfaatkan air Balong pada saat darurat, seperti untuk mencuci baju, mencuci piring, menyiram tanaman, atau pekerjaan lainnya. Namun, kebanyakan diantara mereka tidak mengolah atau memproses terlebih dahulu air yang akan dipakai sebagai pengamanan air tersebut layak untuk dikonsumsi. Adapun suatu masalah yang dilontarkan  oleh beberapa penduduk bahwa adanya suatu aparat yang merasa memiliki wewenang  melarang masyarakat kecamatan sembawa untuk mengonsumsi air yang di balong. Akan tetapi aparat yang melarang untuk mengonsumsi air balong tersebut tdak memiliki jabatan daerah melainkan mereka adalah Pereman. Padahal masyarakat sekitar sangat membutuhkan air tersebut ketika musim kemarau. Seharusnya pemerintah daerah memberikan pernyataan yang benar bahwa balong tersebut boleh di gunakan untuk kebutuhan rumah tangga apalagi ketika adanya musim kemarau panjang.
 
Gambar 2 Suasana Balong di Kecamatan Sembawa

D.   Pemanfaatan Sumber Daya air Di Kecamatan Sembawa
        Air adalah semua air yang terdapat pada, di atas maupun di bawah permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang dimanfaatkan di darat. Sumber air adalah tempat/wadah air baik yang terdapat pada, di atas, maupun di bawah permukaan tanah. Daya air adalah potensi yang terkandung dalam air dan atau sumber air yang dapat memberikan manfaat bagi
kehidupan dan penghidupan manusia. Sumberdaya air adalah air, sumber air, dan daya air yang terkandung di dalamnya. Pengertian sumber daya air di sini adalah kemampuan dan kapasitas potensi air yang dapat dimanfaatkan oleh kegiatan manusia untuk kegiatan sosial ekonomi. Terdapat berbagai jenis sumber air yang umumnya dimanfaatkan oleh masyarakat, seperti air laut, air hujan, air tanah, dan air permukaan. Dari keempat jenis air tersebut, sejauh ini air permukaan merupakan sumber air tawar yang terbesar digunakan oleh masyarakat. Untuk itu, air permukaan yang umumnya dijumpai di sungai, danau, dan waduk buatan.  Sumber daya air di Indonesia dimanfaatkan di berbagai bidang , seperti di bidang pertanian, industri, rumah tangga, rekreasi, dan aktivitas lingkungan.
Pemanfaatan sumber daya air untuk berbagai kebutuhan hidup sudah menjadi tanggung jawab kita bersama. Mengingat pertumbuhan penduduk terus meningkat dari tahun ke tahun sementara jumlah air tetap. Ketersediaan sumber daya air semakin terbatas bahkan cenderung semakin langka, terutama akibat penurunan kualitas lingkungan dan penurunan kualitas air akibat pencemaran. Ulah manusia yang negatif, seperti penebangan liar, efek rumah kaca, penggunaan sumber daya secara berlebihan, membuang sampah sembarangan, dan lain sebagainya juga membuat permasalahan ini semakin memuncak. Persebaran sumber daya air yang tidak merata berkembang dan menjelma menjadi sebuah kelangkaan dan kemusnahan sumberdaya air karena tangan-tangan manusia. Permasalahan baru pun muncul ke permukaan mengusik ketenangan kehidupan. Air yang dahulu berlimpah, kini susah tuk mendapatkannya. Ya, lagi-lagi karena ulah manusia. Salah satu cara menanggulangi permasalahan ini adalah dengan melakukan konservasi sumber daya air. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, konservasi adalah pemeliharaan dan perlindungan sesuatu secara teratur untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan dengan jalan mengawetkan; pengawetan; pelestarian. Upaya konservasi sangatlah perlu dilakukan demi keberlangsungan keberadaan air di lingkungan kita. Namun begitu, hal tersebut sangatlah sulit untuk diterapkan secara maksimal. Upaya itu hanya dapat dilakukan jika semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat dapat bekerjasama mewujudkan upaya mulia tersebut. Konservasi rasanya mustahil diaplikasikan tanpa dukungan dari kedua belah pihak. Pemerintah dalam hal ini berperan mengatur bagaimana konservasi sumber daya air tersebut dapat dilakukan, baik melalui sosialisasi, pembuatan undang-undang, monitoring, maupun melalui cara-cara lain. Masyarakat juga berpengaruh besar terhadap sukses tidaknya upaya konservasi. Masyarakat diharapkan dapat berperilaku dan bertindak secara rasional dan bertanggungjawab demi kelestarian alam, terutama terhadap sumber daya air. Beberapa contoh kecil yang patut ditiru dan dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari adalah dengan membuang sampah pada tempatnya, menanam dan merawat tumbuhan, menggunakan air bersih secukupnya, memahami pentingnya keberadaan air, tidak merusak indahnya alam, serta tindakan terpuji lain yang sesuai dengan profesi warga masyarakat tersebut. Selain itu untuk menyikapi permasalah itu di atas, dibutuhkan juga perencanaan dan pelaksanaan pengelolaan sumberdaya air yang memadai untuk mencapai pengelolaan sumberdaya air secara berkelanjutan berdasarkan strategi pemanfaatan ruang yang banyak ditentukan oleh karakteristik sumber daya air.
             
              Selama ini air Balong hanya digunakan ketika datangnya kemarau saja karena menjadi alternative lain di Kecamatan Sembawa. Air Balong dimanfaatkan oleh beberapa penduduk setempat  untuk mencuci baju, memandikan ternak,mencuci kendaraan, atapun pengairan pada sistem persawahan namun air Balong ini  juga belum dinilai efektif karena kondisi air yang terbilang kotor dan tidak layak di minum oleh penduduk sekitar karena penduduk sekitar masih mempergunakan air sumurnya masing-masing. .Air Balong dianggap ampuh mengobati penyakit kekeringan diwilyah ini,walaupun airnya tidak dapat digunakan untuk  keperluan konsumsi untuk diminum.
               Wilayah Kecamatan Sembawa merupakan wilayah dataran rendah, jadi wajar jika kualitas mata airnya cukup baik. Kondisi air Balong ini terbilang kotor dan tidak terawat karena pemerintah kurang perhatian sehingga Balong tidak dapat dikonsumsi untuk diminum namun, Warna air pun kadang berubah-ubah sewaktu-waktu dapat menjadi keruh,jernih ,bahkan kehijauan-hijauan dan ada musimnya tertentu yang tidak dapat ditebak oleh masyarakat. Air Balong ini, tidak mengalir bebas dikarenakan ia seperti danau kecil atau kolam yang tidak mengalir luas dan tidak adanya anak cabang ke daerah manapun. Air Balong ini setelah di uji keasamannya memiliki PH 7 yang berarti air balong tersebut netral yang tidak mengandung asam maupun basa. Seharusnya air balong tersebut dapat dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan seharusnya pemerintah lebih memperhatikan Balong sehingga dapat lebih terawat dengan baik dan air balong tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang berada di Sembawa.


BAB III
METODE PENELITIAN

A.    Metode Penelitian
Metode penelitian ini termasuk metode deskriptif yang dilaksanakan dengan tujuan memperoleh gambaran tentang keberadaan Balong  beserta pengaruhnya terhadap kualitas sumber air bersih di daerah Kecamatan Sembawa. Metode deskriptif  adalah proses pemecahan masalah yang diselidiki dengan melukiskan keadaan subjek dan objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau bagaimana adanya.

B.    Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskiptif analisis yang dilaksanakan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran secara nyata terhadap kondisi dan permasalahan sumber daya air di Balong Kecamatan Sembawa.
C.    Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di daerah Kecamatan Sembawa , Sumatera Selatan. Penelitian ini dilakukan pada  Januari 2012 – Februari 2012

D.    Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian kali ini dilakukan dengan menggunakan teknik studi pustaka, Observasi, dan Wawancara.

1.    Studi Pustaka
              Studi pustaka dilakukan untuk menambah data agar data-data yang diambil lebih lengkap. Data-data diperoleh antara lain melalui media elektronik seperti melalui internet yang berhubungan.
2. Observasi
Observasi dilakukan untuk melihat  kondisi air Balong yang berada di kawasan Kecamatan Sembawa, Sumatera Selatan sebagai salah satu sumber air di kawasan Sembawa.
1.    Wawancara
Wawancara  dilakukan  untuk mendapatkan data lain seperti tanggapan atau respon dari para penduduk yang bertempat tinggal di Kecamatan Sembawa  terhadap dampak yang ditimbulkan dari keberadaan Balong terhadap kualitas sumber air bersih di daerah Kecamatan Sembawa.
E.    Analisis Data
Penganalisisan data dilakukan dengan menggunakan analisis kulitatif dan kuantitatif.
1.    Analisis Kualitatif
Analisis ini meliputi hal-hal mengenai gambaran umum mengenai keadaan Balong dan keberadaan air bersih di daerah Sembawa.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.   Permasalahan Sumber Daya Air di Kecamatan Sembawa
Beberapa permasalahan pokok yang masih dihadapi dalam penyediaan air bersih di Indonesia antara lain adalah: masalah tingkat pelayanan air bersihyang masih rendah, masalah air baku yang sangat fluktuatif pada musim hujandan musim kemarau serta masalah teknologi yang digunakan untuk proses pengolahan kurang sesuai dengan kondisi air baku yang kualitasnya cenderung makin menurun.
Pengelolaan sumber daya air semakin hari semakin dihadapkan ke berbagai permasalahan. Permasalahan umum dalam pengelolaan sumber daya air pada dasarnya terdiri atas 3 aspek yaitu : terlalu banyak air, kekurangan air dan pencemaran air. Peningkatan kebutuhan akan air telah menimbulkan eksploitasi sumber daya air secara berlebihan sehingga mengakibatkan penurunan daya dukung lingkungan sumber daya air yang pada gilirannya menurunkan kemampuan pasokan air. Gejala degradasi fungsi lingkungan sumber daya air ditandai dengan fluktasi debit air di musim hujan dan kemarau yang semakin tajam, pencemaran air, berkurangnya kapasitas waduk dan lainnya. Pengolaan sumber daya air perlu di arahkan secara holistik, untuk mewujudkan sinergi dan keterpaduan yang harmonis antar wilayah, antar sektor, dan antar generasi. Semua pihak terkait perlu dilibatkan dalam setiap tahap pengambilan keputusan dan pengelolaan sumber daya air dari tahap perencanaan sampai dengan operasi dan pemelihaaa. Dalam pengelolaan sumber daya air, pemerintah daerah tidak boleh memandang air hanya sebagai komoditas ekonomi tetapi perlu mempertimbangkan fungsi sosialnya.Pemakaian air perlu memberikan kontribusi biaya pengelolaan air dengan prinsip pembayaran pengguna dan pembayaran polusi serta adanya subsidi silang.
Air adalah asal planet  di muka bumi ini karena mulai berawalnya yaitu dari air, sehingga akan bermula kehidupan dan karena air peradaban tumbuh dan berkembang. Logika sederhananya, tanpa air peradaban akan surut dan bahkan kehidupan akan musnah karena planet bumi akan menjadi sebuah bola batu dan pasir raksasa yang luar biasa panas, masif, dan mengambang di alam raya menuju kemusnahan. Air menopang kehidupan manusia, termasuk kehidupan dan kesinambungan rantai pangan mahluk hidup di bumi. Karena itulah Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) muasal dari segala macam bentuk kehidupan di  mendeklarasikan bahwa air merupakan hak azasi manusia; artinya, setiap manusia di muka bumi ini mempunyai hak dasar yang sama untuk mendapatkan haknya mendapatkan air yang baik untuk di konsumsi dan hak layak untuk kesehatan masayrakat sekitar.
Seperti yang telah kita ketahui Air telah menjadi kebutuhan utama bagi seluruh makhluk hidup di dunia baik bagi manusia, hewan, maupun tumbuhan. Sedangkan menurut informasi yang kami peroleh dari wawancara ,air  yang digunakan oleh masyarakat yang  bertempat di Kecamatan Sembawa tepatnya di sekitar daerah Balong sebagian besar berasal dari Balong tersebut yang keadaan airnya menurut penduduk setempat (Jumilati) dapat berubah warna sesuai dengan kondisi perubahan cuaca yang terjadi di sekitar Balong tersebut seperti saat musim  penghujan, air yang terdapat di Balong tersebut dapat berubah warna menjadi jernih, dan pada saat musim kemarau , air Balong tersebut menjadi kekuning-kuningan.
Menurut masyarakat  setempat air yang terdapat di Balong tersebut, sekitar 20- 30 tahun yang lalu  dapat digunakaan untuk kebutuhan sehari-hari seperti untuk di minum, mencuci, mandi, dan pengairan lahan. Namun dengan kondisi saat ini mpenduduk sekitar hanya dapat menggunkannya untuk mencuci dan mandi saja karena air yang kurang baik untuk di konsumsi sehingga tidak diperguanakan oleh masyarakat untuk diminum lagi (jumiati dan kartini).
Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta makhluk hidup yang lain dan air juga menjadi faktor pembatas utama dalam ekosistem alam maupun sosiositem. Populasi manusia yang terus berkembang yang meningkatkan pula kebutuhan air bersih, dan pemanfaatan sumber daya air terus meningkat di semua tempat di bumi. Pemanfaatan yang terus meningkat tersebut antara lain menimbulkan pula kelangkaan akan air bersih. Secara menyeluruh kelangkaan sumber daya air disebabkan oleh 3 hal, yaitu,(1) meningkatnya kebutuhan dan permintaan masyrakat untuk mendapatkan air yang layak dikonsumsi oleh penduduk,(2) distribusi air bersih yang tidak merata dan tidak adil yang hanya bisa didapatkan oleh orang – orang tertentu, (3) meningkatnya pencemaran airyang marak pada era modernisasi saat ini.
Di wilayah Kecamatan Sembawa masalah yang paling jelas adalah tidak adanya sumber air yang dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakatnya. Terlihat jelas pada saat musim kemarau tiba. Kebutuhan penduduk akan air  baik pada musim penghujan ataupun datangnya musim kemarau sama besarnya. Sedangkan keberadaan Balong di wilayah Kecamatan Sembawa dapat membantu memenuhi kebutuhan air masyarakat Sembawa tetapi tidak bisa menjadi alternatif utama dalam penyelesaian masalah air tersebut. Menurut informasi yang kami terima (kartini, Jumiati) dari hasil wawancara terhadap masyarakat pinggiran Balong, didapatlah informasi bahwa selama musim kemarau tiba di wilayah tersebut menyebabkan sumber air berkurang drastis sehingga persediaan air pun berkurang. Selama musim kemarau masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar Balong hanya menggunakan air sumur sebagai sumber air utama yang tentu jumlahnya sangat terbatas, sedangkan air Balong hanya di pakai sebagai pemenuhan kebutuhan untuk mandi , mencuci dan memandikan ternak, sedangkan untuk memasak dan untuk kebutuhan minum mereka tidak berani menggunakannya dikarenakan air Balong tersebut terlihat berwarna kuning dan terlalu kotor untuk kebutuhan minum dan memasak. Menurut informasi yang juga kami dapatkan air Balong tersebut tidak boleh digunakan oleh masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar Balong dikarenakan Balong tersebut merupakan hak milik salah satu sekolah pertanian di daerah Sembawa.

B.   Eksistensi Balong Sebagai Sumber Daya Air di Kecamatan Sembawa
Penyedian air bersih untuk masyarakat mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kesehatan lingkungan atau masyarkat, yakni mempunyai peranan dalam menurunkan angka penderita penyakit, khususnya berhubungan dengan air, dan berperan dalam meningkatkan standar atau taraf/kualitas hidup masyarakat .
Sampai saat ini, penyediaan air bersih untuk masyarakat di Indonesia
masih dihadapkan pada beberapa permasalahan yang cukup kompleks dan sampai saat ini belum dapat diatasi sepenuhnya. Salah satu masalah yang masih dihadapi sampai saat ini yakni masih rendahnya tingkat pelayanan air bersih untuk masyarakat.
Sumber daya air adalah sumber daya berupa air yang berguna atau potensial bagi manusia.Kegunaan air meliputi penggunaan di bidang pertanian, industri, rumah tangga, rekreasi, dan aktivitas lingkungan. Sangat jelas terlihat bahwa seluruh manusia membutuhkan air tawar.97% air di bumi adalah air asin, dan hanya 3% berupa air tawar yang lebih dari 2 per tiga bagiannya berada dalam bentukes di glasier dan eskutub. Air tawar yang tidak membeku dapat ditemukan terutama di dalam tanah berupa air tanah, dan hanya sebagian kecil berada di atas permukaan tanah dan di udara.
Adanya Balong di Kecamatan Sembawa ini,akan tidak menutup kemungkinan bahwa Balong dapat menjadi sumber air utama bagi masyarakat sekitarnya. Balong dinilai dapat mengairi Perkebunan ,pertanian masyarakat yang mayoritas bekerja sebagai petani. Bahkan,sangat berpotensi untuk dikonsumsi oleh masyarakat se-Kecamatan Sembawa ataupun diluar dari daerah itu. Memang,saat ini masyarakat Sembawa mayoritas mempunyai sumur di setiap rumahnya.Namun,sewaktu musim kemarau sumur itu mengering. Seperti informasi yang kami peroleh (Idil) bahwa beberapa tahun yang lalu Sembawa pernah mengalami kemarau yang berkepanjangan ± selama 9 bulan yang menyebabkan sumur-sumur di Kecamatan Sembawa mengalami kekeringan sehingga menyebabkan menyebabkan masyarakatnya kesulitan dalam memperoleh air bersih, sedangkan satu-satunya sumber air yang tidak mengalami kekeringan adalah Balong,otomatis masyarakat-masyarakat di daerah Balong memanfaatkan air tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidupnya selama 9 bulan tersebut.
Untuk memenuhi kebutuhan pengairan di daerah perkebunan seperti Kecamatan Sembawa, sumber air seperti danau atau waduk adalah sumber air utama guna memenuhi kebutuhan irigasi tersebut. Sehingga masyarakat tidak harus bersusah payah untuk memompa air hingga ke area perkebunan atau pertanian mereka. Sehingga tidak menutup kemungkinaan keberadaan Balong sebagai sumber air dapat menjadi trik jitu mempermudah masyarakat dalam usaha perkebunan dan pertaniannya. Selama ini, air Balong  digunakan oleh masyarakat umum secara bebas, tetapi menurut sember yang kami peroleh (Idil)  bahkan ada beberapa pihak yang melarang bahkan mengeluarkan ultimatum bagi siapa saja yang berani mengambil air di Balong dengan tujuan dijual untuk memperoleh  keuntungan suatu pihak,   maka kedepan di harapkan  bukankah lebih baik jika Balong menjadi sumber daya air yang bersifat merata untuk dikonsumsi semua masyarakat wilayah Sembawa khusunya. Sehingga tidak ada lagi pihak-pihak yang berkuasa dan merasa memiliki secara utuh Balong tersebut, sehingga Balong dapat dijadikan sebagai sumber air yang dapat dimanfaatkan oleh penduduk sekitar. 

C.   Pengaruh Keberadaan Balong Di Sembawa Terhadap Kehidupan Masyarakat
Adanya sumber daya air, baik berupa danau, sungai, waduk dan sebagainya tentu berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat di sekitarnya baik hanya berupa sumber daya air, atau juga dapat sebagai tempat wisata air yang pastinya dapat menimbulkan keuntungan ekonomis bagi pemerintah daerahnya maupun masyarakat yang tinggal disana.
Begitu juga dengan adanya keberadaan Balong di Kecamatan Sembawa ini terbilang sangat berpengaruh pada kehidupan masyarakat. Meskipun saat musim hujan. Air yang tedapat di Balong tidak selalu dipergunakan bagi penduduk sekitar, namun saat datangnya musim kemarau air Balong dapat menghapuskan kekeringan pada tanaman para petani dan memenuhi kebutuhan hidup masyarakat sekitar Balong. Petani- petani di sekitar wilayah mata air Balong mengairi kebun atau sawah mereka dengan mengambil air di Balong tersebut. Tidak hanya dari kalangan petani. Masyarakat Sembawa pun biasa  memanfaatkan  air di Balong ini. Walaupun bukan untuk diminum atau di masak. Namun,hanya  dipakai untuk sekedar mencuci kendaraan mereka, memandikan hewan ternak, mencuci, ini dapat membantu mereka dalam kesulitan untuk medapatkan air.
Balong dapat menjadi potensi yang besar jika dapat masyarakat dan pemerintah Sembawa dapat memaksimalkan potensi-potensi yang dimiliki Balong . Air Balong ini bersifat netral dengan pH 7, tetapi air Balong sedikit berwarna kekuning-kuningan. Keberadaan Balong di wilayah Sembawa juga biasa digunakan oleh remaja-remaja di sekitarnya sebagai tempat berkumpul, bahkan beberapa dari mereka memanfaatkan keberadaan Balong untuk melakukan perbuatan mesum dan aera balapan liar ,seperti berita yang kami peroleh dari koran Sriwijaya Post, Banyuasin -Lokasi Eks Penas KTNA Desa Sembawa Kecamatan Banyuasin III, yang dulu di canangkan Presiden SBY sebagai kawasan percontohan pengembangan agrobisnis atau dikenal dengan agrocenter penelitian tanaman Holtikultura, berubah fungsi sering dijadikan tempat mesum. Kondisi lokasi yang menghabiskan anggaran mencapai Rp 3 miliar sudah menjadi semak belukar dan sebagian bangunan sudah banyak yang ambruk itu juga di jadikan arena balapan liar.  Setelah sebulan yang lalu, aparat Desa Sembawa menangkap pasangan pelajar tengah berbuat mesuk. Selasa (16/3) sekitar pukul 16.30 warga kembali menangkap basah sepasang remaja bukan pasangan suami istri tengah melakukan hubungan intim di semak belukar dekat kandang sapi percontohan saat Pembukaan Penas KTNA Juli 2007 lalu. Kedua remaja itu, Fr (22) warga RT 02 RW 08 warga Napal Kelurahan Pangkalan Balai kepergok warga saat sedang melakukan hubungan intim bersama As (17) warga RT 02 Dusun 03 Desa Langkan Kecamatan Banyuasin III. Informasi yang dihimpun, adengan mesum itu terungkap setelah seorang warga bernama Azwari Adha yang kebetulan sedang mencari burung di sekitar lokasi curiga dengan rumput semak belukar yang bergoyang-goyang. Setelah didekati, ternyata kedua pasangan remaja ini tengah melakukan hubungan intim layaknya suami istri. Keadaan tersebut tentu saja dapat merugikan serta membuat citra Banyuasin khususnya Kecamatan Sembawa menjadi buruk. Seharusnya masyarakat Sembawa dapat lebih memaksimalkan potensi-potensi yang dimiliki Balong, sehingga dapat lebih menghasilkan keuntungan yang lebih dari sebelumnya.
  
D.   Peran Pemerintah dan Generasi Muda Dalam Pemanfaatan Balong Sebagai Sumber Air Di Kecamatan Sembawa
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 14 tahun 1987, maka pengelolaan sarana dan prasarana air bersih diserahkan kepada Pemerintah Daerah Tingkat I (provinsi), sedangkan pengelolaannya dilakukan oleh perusahaan air minum (PDAM) yang berada dibawah kendali Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten/Kotamadya.
Adanya Balong di Kecamatan Sembawa sejak zaman penjajahan Belanda. Balong yang ada pada saat itu telah menjadi sumber air  yang dipercaya dan tidak pernah kering, sejak dia terbentuk hingga sekarang. dan Balong telah berkembang sejak tahun 2007 ketika adanya acara PENAS di Kecamatan Sembawa dan Pemerintah Kabupaten Banyuasin memperhatikan keberadaan Balong yang dapat dijadikan pemacu ketertarikan para pendatang dan memudahkan para anggota PENAS untuk mendapatkan air bersih. Namun Pemanfaatan air Balong selama ini kurang maksimal karena kurangnya perhatian pemerintah terhadap Balong yang telah diperbaiki saat adanya PENAS, sehingga PENAS saat ini tidak dapat di konsumsi kembali oleh penduduk sekitar yang membutuhkannya.
Seharusnya Pemerintah lebih mendukukung dan lebih peduli terhadap sumber daya air sehingga dapat di jadikan sumber daya air yang besar di Kabupaten Banyuasin. Menurut salah satu sumber yang kami terima (Idil Fitri) Pemerintah telah lama merencanakan perubahan Balong menjadi tempat pariwisata, tetapi sampai sekarang hal tersebut belum terwujud, tetapi baru pembuatan batas-batas berupa semen dengan tujuan untuk memperindah keadaan Balong. (Jhoni Gunawan dan ....) camat dan Sekretariat Sembawa juga mengatakan bahwa pemerintah Kecamatan Sembawa telah merencanakan program kerja untuk merenovasi Balong sebagai sumber air menjadi salah satu tempat agrowisata, tetapi baru sebagai rencana kerja saja. Beliau juga menyarankan untuk pemerintah dan juga pada masyarakat sekitarnya untuk melestarikan Balong, serta memelihara berbagai ekosistem makhluk hidup disana.
Sebagai generasi penerus bangsa, sebaiknya para pemuda dan pemudi yang berada di sekitar Sembawa dapat  mengajukan saran kepada pihak yang memiliki wewenang sekitar dalam hal ini yaitu agar pemerintah daerah dapat memperbaiki Balong untuk menjadi sumber air atau dijadikan sebagai pariwisata air di Kecamatan Sembawa sehingga pada suatu saat nanti keberadaan Balong dapat daya tarik bagi Sembawa dan dapat menarik turis-turis lokal maupun manca negara untuk berkunjung ke Balong. Sebaiknya para pemuda tidak memanfaatkan Balong menjadi sebagai tempat mesum atau menjadi tempat yang  dapat melanggar norma agama seperti tempat area balapan liar. Pemuda juga sebaiknya tidak merusak fasilitas yang ada di sekitar Sembawa yang harusnya tetap berdiri kokoh yang dapat memperindah suasana dan dapat menikmati keadaan atau suasana yang ada di Balong. Semakin penting suatu peristiwa akan semakin tinggi pula nilai simboliknya. Peristiwa yang memiliki nilai simbolik tinggi akan lebih mengandung makna sejarah perjalanan bangsa, suatu peninggalan sejarah yang salahsatunya terdapat di kabupaten banyuasin dan Kecamatan Sembawa, seperti dengan adanya  Balong seharusnya dapat dioptimalkan semaksimal mungkin. sebaiknya generasi muda menggunakan dan memanfaatkan serta melestarikan suatu warisan sejarah yang telah ditinggalkan menjadi suatu yang dapat lebih bermanfaat.
                                                       
BAB V
               SIMPULAN DAN SARAN

A.   Simpulan
1.    Keberadaan Balong sebagai sumber air di Kecamatan Sembawa, ternyata belum di manfaatkan secara maksimal baik bagi masyarakat di sekitar Balong maupun pihak pemerintah kabupaten Banyuasin.
2.    Puluhan tahun yang lalu  ternyata air yang berada di Balong dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitarnya sebagai sumber air minum dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
3.    Menjelang diadakannya PENAS KTNA tahun 2007 di kawasan kabupaten banyuasin Kecamatan Sembawa, pemerintah kabupaten melakukan perbaikan, renovasi dan perluasan terhadap Balong ,sehingga Balong menjadi lebih indah dan lebih menghasilkan nilai ekonomi yang tinggi dari sebelumnya.
4.    Setelah diadakannya PENAS KTNA tahun 2007 di kawasan Banyuasin Kecamatan Sembawa, masyarakat di sekitar Balong tersebut hanya memanfaatkan air Balong untuk mencuci, dan pengairan saja. Tetapi untuk memenuhi kebutuhan akan air minum, mereka tidak berani untuk menggunakan air minum tersebut karena dianggap air Balong tersebut sudah tidak layak konsumsi lagi.

B.   Saran
1.  Pemerintah harus lebih tanggap dalam mengatasi permasalah yang membelit masyarakat di Kecamatan Sembawa, khususnya permasalahan sumber daya air.
2.  Masyarakat harus lebih memperhatikan lingkungan sekitar serta harus turut aktif dalam menyuarakan aspirasinya. hal ini bertujuan agar terciptanya hubungan yang baik antara pemerintah dengan masyarakat setempat.
3.  Perlu diadakanya penyuluhan dan perhatian extra dari pemerintah daerah terhadap Balong agar dapat di manfaatkan menjadi sumber daya air di Kecamatan Sembawa.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012.Desa Sembawa. dalam http://www.wikipedia.com (diakses pada 7 Januari 2012).
Anonim. 2012.Kabupaten Banyuasin dalam http://www.wikipedia.com (diakses pada 7 Januari 2012) .
Anonim. 2012. Air Bersih dalam http://www.wikipedia.com (diakses pada 10 Januari)
Anonim. 2012. Buku Air Minum dalam http://www.kelair.bppt.com (diakses pada 15 Februari 2012).
Anonim. 2012. Sumber Daya Air dalam http://www.bappenas.go.id (diakses pada 19 Januari 2012).
Anonim. 2012. PENAS KTNA dalam http://www.palembang.tribunews.com (diakses pada 23 Februari 2012).
Anonim. 2012.Permasalahan Sumber Daya Air dalam http://www.wikipedia.com (diakses pada 9 Januari 2012) .











BIODATA PENELITI
Nama lengkap                        : Abi Muji Prawidiyanti
Tempat dan tanggal lahir         : Karang Sari, 01 Februari 1996
Jenis kelamin                         : Perempuan
Nama sekolah                        : SMA Plus Negeri 2 Banyuasin III
Kelas                                     : XI IPA 2
Alamat lengkap sekolah          : Jl. KH Sulaiman Kelurahan Kedondong Raye Kabupaten Banyuasin III Sumtera Selatan Kode Pos 30753
Alamat lengakap rumah           : Jl. Lukman Idris Gg. Mangga II No. 2546, Km 11 Palembang.
Kegemaran (hobi)                    : Membaca Novel
Cita-cita pribadi                      : Apoteker
Bidang ilmu yang digemari       : Bahasa Inggris
Nama orang tua                      : Mujiono S.Pd MM
Nomor telepon orang tua         : 08121785093
Pekerjaan orang tua                : PNS
Pendidikan orang tua               : S-2




BIODATA PENELITI
Nama lengkap                        : Fitriya Pratiwi
Tempat dan tanggal lahir         : Palembang, 19 September 1995
Jenis kelamin                         : Perempuan
Nama sekolah                        : SMA Plus Negeri 2 Banyuasin III
Kelas                                     : XI IPA 1
Alamat lengkap sekolah          : Jl. KH Sulaiman Kelurahan Kedondong Raye Kabupaten Banyuasin III Sumtera Selatan Kode Pos 30753
Alamat lengakap rumah           :  Desa Air Batu, kecamatan Talang Kelapa, RT. 17 RW.08 km 21 Palembang.
Kegemaran (hobi)                    : Baca novel
Cita-cita pribadi                      : Bidan
Bidang ilmu yang digemari       : Bahasa inggris
Nama orang tua                      : Suyono
Nomor telepon orang tua         : 081373655596
Pekerjaan orang tua                : PNS
Pendidikan orang tua               : S-2



BIODATA PENELITI
Nama lengkap                        : Rini Acebeli
Tempat dan tanggal lahir         : Sungailiat,09 Juli 1995
Jenis kelamin                         : Perempuan
Nama sekolah                        : SMA Plus Negeri 2 Banyuasin III
Kelas                                     : XI IPA 2
Alamat lengkap sekolah          : Jl. KH Sulaiman Kelurahan Kedondong Raye Kabupaten Banyuasin III Sumtera Selatan Kode Pos 30753
Alamat lengkap rumah             : Komplek Villa Jati Mas RT 11 RW 3 Kecamtan Banyuasin III
                                                Kabupaten Banyuasin
Kegemaran (hobi)                    :  Mendengar Musik
Cita-cita pribadi                      :  Administrasi Negara
Bidang ilmu yang digemari       :  Biologi
Nama orang tua                      : Zulkifli B.sc
Nomor telepon orang tua         : 081278483446
Pekerjaan orang tua                :Swasta
Pendidikan orang tua               : S-1sumberdayaairabimuji.googgle.com
     



  
 

                                                       
      
  





          


Template by : kendhin x-template.blogspot.com